Rabu, 03 Juni 2009

CARA MEMBUAT ANAK SUKA MEMBACA

Buat orang tua yang ingin membuat anaknya rajin membaca buku, dan juga mencintai buku, maka tidak ada cara selain anak itu harus diajak membaca buku. Jangan takut buku akan dirusak. Hal itu sangat mudah diatasi (dijelaskan sebentar lagi).

Pertama, beli satu buku dulu, dan baca bersama dengan anak. Jangan sekedar membaca tetapi juga bertanya2 tentang gambar2 yang ada hal2 menarik di dalamnya (Ada berapa semut di sini? Di mana selimutnya? Mobilnya warna apa? dsb.) Dengan demikian, membaca buku menjadi kegiatan interaktif bagi anak, sekaligus mereka bisa menikmati waktu khusus untuk bergaul dengan orang tuanya (atau abang/kakak/ Om/Tante/ Kakek/Nenek, dsb.).

Waktu yang baik adalah pada saat anak mau tidur malam atau tidur siang. Nanti akan menjadi kebiasaan, dan juga merupakan waktu penting yang bisa digunakan orang tua untuk bergaul dengan anak. Kalau baca buku pada jam 9 malam sebelum tidur, maka tidak apa2 kalau menjadi ngantuk. Kalau sudah dikerjakan untuk 2 minggu, nanti Insya Allah menjadi kebiasaan dan anak bakalan minta terus, jadi orang tua harus siap membuat rutinitas baru ini.

Biarkan anak memilih buku yang ingin dibacakan (kalau sudah ada beberapa). Anak senang kalau cerita yang sama diulang berkali-kali sampai dia menghafalkannya. (Saya pernah dipukul keponakan karena untuk menyingkat waktu, saya loncat dari kalimat pertama sampai kalimat terakhir di dalam halaman pertama, tanpa tahu cerita sudah dihafalakan oleh dia. Umurnya anak itu 3 tahun, dan dia tahu kalau satu kalimat tidak dibaca, dan menjadi marah. Ceritanya harus sama terus!)

Kalau sudah selesai baca buku untuk pertama kali, sekarang saatnya untuk membuat perjanjian sama anak. Setelah baca buku pertama, bertanya kalau anak suka. Dia pasti bilang iya. Bertanya kalau mau dibelikan lagi. Dia pasti bilang iya.

Bikin janji: “Ibu janji untuk beli buku lagi, tetapi hanya kalau semua buku dijaga dan tidak disobek!” Jelaskan bahwa buku mahal, dan kalau disobek, maka uang Ibu habis dengan sia-sia. Kalau uang Ibu habis, tidak bisa belikan buku lagi karena harus menghemat uang untuk beli susu, dsb. Jadi kalau buku dipelihara dengan baik, Ibu akan belikan buku terus.

Jadi, sekarang anak harus memilih sendiri: mau jaga buku supaya dapat lagi, atau tidak? Mendorong anak untuk mengulangi perjanjian sama Ibu, supaya dia menjadi hafal. Dan percapakan yang sama perlu diulang beberapa kali dalam satu minggu sebelum dibelikan buku lagi. Ini untuk tekankan bagi anak bahwa peraturan sudah jelas, dan dibuat dengan persetujuan anak. Jadi, kalau anak tidak dibelikan buku lagi (karen buku pertama disobek), maka itu konsekuensi daripada perbuatan anak sendiri dan merupakan “pilihan dia”.

Ibu: “Kalau buku disobek..?

Anak: “…tidak dibelikan lagi.”

Ibu: “Tetapi kalau buku dijaga baik-baik…?”

Anak: “…akan dibelikan lagi.”

Ibu: “Kamu mau yang mana? Pilih sendiri ya!”

Anak kecil sangat egois dan pasti memilih yang terbaik bagi dirinya. Kalau dia tahu bisa dapat lagi dengan menjaga buku pertama, dia pasti akan berusaha menjaganya (tetapi belum tentu langsung bisa, tergantung umurnya, jadi Ibu harus bersabar dan siap coba lagi kalau gagal pertama kalinya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar